Untukmu, Pri

Untukmu, laki-laki yang berhasil mematahkan hatiku
atau kita pernah sama-sama patah

Entah bagaimana, aku merasa tertolak setelah aku menolakmu

Kau yang angkuh
Kau yang tak peduli
Kau yang terlalu batu
Dan...
Kau yang sangat aku

Terimakasih untuk kejujuranmu
Terimakasih untuk rasa sayangmu
Terimakasih untuk mengijinkan aku...
untuk tetap menyayangimu

Setidaknya kamu yang tetap menghampiriku saat aku bilang rindu

Meski hanya sekejap
Meski hanya ada bahasa yang basi
Meski tanpa kita saling tatap
Tapi senyum yang merekah di bibir kita
Sudah lebih dari cukup untuk mengisyaratkan semuanya

Dan entahlah, sampai saat ini aku masih menyayangi mu
Bagaimana bisa aku melupakan semua yang kita lalui, manis?

Dan terakhir,
Terimakasih untuk menunjukan bahwa kamu yang aku bukanlah yang menyenangkan untuk orang lain

Apa Kabar Hujan?

Apakabar hujan?
Apa kisahmu masih tentang awan?
Kudengar awan sudah menemukan langitnya
Dimana tak hanya ada hujan disana
Masih ada bintang, bulan, dan mentarinya
Hujan
Sudahkah kau temukan muaramu?

- - - -

Bilamana aku dapat kebulan
Sedang melihatnya saja aku tak mampu
Awan enggan beranjak pergi
Mendung tutupi cahaya menjadi gelap
Langit jadi gelap

Bilamana aku dapat menyeberangi samudra
Sedang perahu aku tak punya
Hujan badai kacaukan ombak menghantam karang
Pecah terhantam jadi berantakan
Lautan jadi berantakan

Bila tiba masa
Tanpa duga
Awan menjadi tangga
Hujan badai jadi perantara
Bila tiba masa

Selftitled

Beriak tak teratur

Dangkal

Sejengkal asa torehkan lara

Lukaku, lukamu tetap basah

Andai ego ini tak menguasai

Andai bisa saling menghargai

Itu akan hilang tanpa abaan

Terbiaskan oleh cahaya

Lenyap bersama senja

Berbaur dengan senyuman

RINDU

Rindu,

Kerinduan,

Dirindukan,

Merindu,

Merindukan yang dirindukan

Rindu rindu yang dirindu tak kunjung rindu

Rindu menjadi abu

Rindu menjadi batu

Pupus…

Terpuruk

Aku tak ingin dewasa lebih dari ini
Aku takut tentang masalah dan beban
Yang seakan terus bermain di hidupku
Aku tak ingin beranjak dari masa kecilku
Ingin kembali tertawa lepas sperti dulu
Aku tak ingin hidup lebih jauh dari ini,
Aku takut akan ada sesuatu yang terjadi padaku
Lebih buruk dari ini

Kembalilah masa lalu
Beri aku motifasi untuk hidup kembali
Aku tak ingin menjalani hidupku
Dengan rasa takut yang teramat sangat
Merasakan hitamnya hidup yang terus berlarian mengitariku
Terus hidup dalam otakku, dan mulai menggerogoti kepercayaan diriku

Aku merasa keterpurukan, sungguh
Terjatuh, terjerat, dan terinjak
Terdiampun salah
Hanya akan terus merasa bersalah dalam penyesalan
Aku hanya ingin kembali ke masa lalu
Dimana aku masih suci terlahir tanpa dosa
Menangis ketika melihat cahaya dunia
Andai aku bisa memilih jalan hidupku

Apa yang harus aku lakukan?

Beri aku jawaban, aku membutuhkannya!

Untitled



Namun semua akan berganti
Malam masih tetap merindukan pagi
Bunga masih ingin terus merekah
Awan masih terus berlari
Dan hujan masih tetap terjatuh
Itulah harapan yang nyata
Yang tak akan pernah kita mengerti
Kapan dan apa maksud kedatangannya
Semua akan terjawab
Saat hati kita mengajak untuk tersenyum,
meski ada airmata yang terjatuh

Titipan Hujan